Yustina, Seorang Guru dan Relawan untuk Anak Pejuang Kanker


Guru adalah pahlawan yang telah membantu anak-anak Indonesia menjadi orang-orang yang sukses. Ada banyak sekali guru-guru yang telah mengorbankan beberapa hal demi membantu anak-anak. Salah satunya adalah Yustina, seorang guru sekolah swasta yang menjadi relawan. Ini membuatnya pantas mendapatkan hadiah dari perusahaan asuransi syariah Indonesia, Allianz.

Menjadi Guru dan Teman untuk Anak-Anak

Selain keluarga di rumah, anak-anak juga memiliki orang tua lain di sekolahnya, yaitu guru. Tidak semua guru bisa memperlakukan siswanya dengan perlakukan yang hangat. Seperti yang dilakukan oleh Yustina Anastasia, Ia menjadi guru sekaligus menjadi teman bagi para murid-muridnya.

Perempuan paruh baya ini telah mengajar selama 17 tahun di sekolah swasta. Ia tidak hanya tidak mengajar pendidikan formal saja, namun juga memberikan kesempatan untuk para siswa menyampaikan keluh kesahnya. Ini cukup penting sekali untuk psikis anak, mengingat tidak semua orang tua memiliki kepekaan terhadap anak mereka.

Melalui “Buku Refleksi”, para siswa ini mencurahkan semua keluh kesahnya, yang kemudian akan dibaca oleh Yustina. Anak-anak biasanya akan menulis di buku tersebut setelah jam belajar telah usai. Dengan begitu, Ia bisa mengetahui bagaimana karakter, kepribadian, hobi, kecemasan, dan hal-hal lain yang mungkin terpendam di hati.

Adanya orang yang mendengar dan peduli akan membuat anak-anak menjadi lebih tenang. Terkadang, tidak sedikit anak-anak yang juga mengalami beberapa masalah dengan keluarga atau temannya, sehingga Ia membutuhkan seseorang untuk mendengarnya. Hal ini akan mengurangi risiko-risiko munculnya penyakit mental, seperti depresi.

Seorang Relawan bagi Anak-Anak Pejuang Kanker

Tidak berhenti hanya dengan menjadi guru, Yustina juga bergabung untuk menjadi relawan bagi anak-anak pejuang kanker. Ia tergabung dalam komunitas Peduli Kasih, yang memiliki anggota sekitar 20-an orang. Melalui komunitas ini, Ia menjadi teman, guru, dan orang tua untuk para anak-anak pejuang kanker.

Komunitas ini telah berdiri sejak tahun 2016, tepatnya pada 1 September 2016. Beberapa kegiatan yang dilakukan adalah melakukan kunjungan ke rumah singgah para anak pejuang kanker setiap bulan. Anak-anak tersebut sebagian besar datang dari daerah-daerah terpencil, memiliki latar belakang yang beragam dan sangat membutuhkan dukungan.

Anak-anak yang mengalami terminal illness seperti kanker ini tentu sangat membutuhkan yang namanya dukungan. Mereka (anak-anak penderita kanker) berada di sebuah rumah singgah bersama dengan anak-anak lain yang juga memiliki gangguan kesehatan yang sama. Perawatan tidak cukup secara medis saja, anak-anak pasti membutuhkan yang namanya kasih sayang.

Itu akan membuat para pejuang kanker ini memiliki semangat dan tidak mudah putus asa, serta memiliki tempat untuk berkeluh kesah. Melalui komunitas ini, Yustina bisa memberikan anak-anak sebuah kasih sayang, motivasi dan berbagai hal menarik lainnya. Komunitas ini juga pernah menggelar sebuah acara, tepat pada perayaan Hari Anak Nasional.

Komunitas ini mengajak anak-anak untuk merasakan udara segar dengan mengunjungi Taman Mini Indonesia Indah. Yustina merasa sangat bahagia melihat senyum dari anak-anak. Akhirnya para pejuang kanker tersebut tidak hanya berada di rumah sakit yang pasti akan membuatnya merasa jenuh. Mereka bisa bermain bersama para pendamping dari komunitas ini.

Yustina telah mengorbankan waktu, tenaga dan biayanya untuk mereka para pejuang kanker. Mungkin kisahnya ini bisa menjadi sebuah inspirasi untuk kita semua. Mari #AwaliDenganKebaikan untuk sesama makhluk hidup. Allianz, melalui produk asuransi syariah nya juga memberikan dukungan untuk orang-orang baik seperti Yustina.


Subscribe to receive free email updates:

0 Response to "Yustina, Seorang Guru dan Relawan untuk Anak Pejuang Kanker"

Post a Comment